seberapa besar kumencintainya,
izinkan aku menggambar bilangannya untukmu
cintaku sebanyak bilangan nafas dan sejauh kaki melangkah
cintaku memenuhi hari-hari.
aku mengejarnya dengan cinta karena kewajiban
dan tugasku adalah memberi cinta sebagaimana
laki-laki yang selalu mengejar perempuan untuk mengambil haknya.
kutuluskan cinta putih seputih dan sesuci hamba tuhan dengan shalatnya
kusenandungkan kesetiaan dan cinta yang selalu pasang
kusematkan kepercayaan dan iman maa kecil, biru dan lugu
kepada orang-orrang suci yang beranjak pergi
membawa air mata dan senyumku
bila tuhan kelak menghendaki,
cintaku kan lebih suci setelah aku mati
cintaku kan lebih agung setelah nyawaku terapung
cntaku kan lebih subur saat jasad telah lelap diliang kubur
(Elizabeth Bronk)